Kolaborasi ini memaksimalkan dan menggabungkan kekuatan dari elemen Pemerintah Daerah Banda Aceh, UNICEF Indonesia, Yayasan Aceh Hijau dan sanitarian serta relawan muda untuk melakukan sosialisasi, edukasi, hingga distribusi produk kebersihan pendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Inisiatif ini merupakan komitmen Wings Group Indonesia untuk mewujudkan kepedulian terhadap kesehatan keluarga di seluruh penjuru Nusantara.
Indonesia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam menyediakan akses sanitasi layak untuk 140 juta orang. Namun, hanya 7.25% penduduk yang memiliki sanitasi aman, sehingga anak-anak beresiko terkena penyakit dan kekurangan gizi. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya melakukan langkah-langkah strategis diantaranya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi aman, meningkatkan kapasitas lembaga penyedia layanan dan mendorong penyediaan sumber pendanaan alternatif untuk meningkatkan akses sanitasi aman.
Apakah itu sanitasi aman? Sanitasi aman adalah sanitasi yang layak, didesain secara higienis mencegah kontak kotoran manusia dengan manusia, toilet tidak digunakan bersama-sama dengan rumah tangga lainnya, dan memiliki jarak minimal 10 meter dari sumber air sumur, serta dilakukan penyedotan secara berkala minimal 3 sampai 5 tahun sekali. Hal ini demi mencegah kebocoran tangki septik, sehingga dapat mencemari air tanah dengan bakteri e.coli. 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia menggunakan sumber air minum yang mengandung E.coli, yang dapat menyebabkan diare pada manusia, dan diare dapat menyebabkan stunting dan kematian pada anak.
Gabriella da Silva selaku Head of Public Relations Wings Group Indonesia mengungkapkan, kolaborasi antar sektor ini diharapkan dapat mempercepat pengadaan akses sanitasi aman yang berkelanjutan. “Sejalan dengan filosofi kami yang meyakini bahwa the best things in life should be accessible to all, semua lapisan masyarakat memiliki hak untuk mendapat kesediaan air bersih, sanitasi aman dan layak, dan kebersihan lingkungan untuk menunjang kesehatan mereka. Sehingga lewat kolaborasi ini, kami berharap program yang dijalankan dan donasi yang disalurkan, dapat mendukung perilaku PHBS sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat yang terus menerus dilakukan,” ungkap Gabriella.
Rangkaian program Pengelolaan Air, Sanitasi, dan Kebersihan di Aceh ini terdiri dari berbagai kegiatan yang melibatkan jaringan komunitas setempat dan pemerintah daerah untuk menjangkau masyarakat secara menyeluruh. Rangkaian kegiatan yang dimaksud di antaranya adalah sosialisasi sekaligus pencanangan Gerakan Kota Banda Aceh Menuju Sanitasi Aman bersama Walikota Banda Aceh dan perangkat desa, edukasi PHBS kepada ratusan murid SD di Banda Aceh, kunjungan rumah-rumah warga yang telah menerapkan sanitasi layak, hingga distribusi ratusan produk kesehatan dari Wings Group Indonesia untuk belasan puskesmas di Banda Aceh.
Rangkaian kegiatan Pengelolaan Air, Sanitasi dan Kebersihan di Aceh ini mendapat apresiasi oleh Pj Walikota Banda Aceh Bakri Siddiq, sebagai salah satu agenda Sustainable Development Goals (SDG) keenam mengenai air bersih dan sanitasi. “Membuka sambutan pagi ini, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Wings Group Indonesia dan UNICEF serta berbagai pihak yang telah berkontribusi membantu penyelenggaraan Gerakan Kota Banda Aceh Menuju Sanitasi Aman. Setelah kita bersama-sama mampu menyediakan akses sanitasi yang layak bagi warga Kota Banda Aceh dengan pencapaian kita sebagai kota Open Defecation Free (ODF) dan menjadi kota cerminan dari berbagai kabupaten serta berbagai kota yang ada di Aceh. Menjadi tantangan kami semua untuk mengembangkan layanan air bersih, sehingga dengan dengan adanya program ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk selayaknya bekerja lebih keras lagi agar pelayanan pada masyarakat dapat terus meningkat,” ujar Bakri Siddiq.
Sebagai lanjutan dari kerjasama Wings dan UNICEF untuk meningkatkan akses kesediaan sarana air, sanitasi dan kebersihan (Water, Sanitation and Hygiene) Andi Yoga Tama, Chief of Field Office Aceh dari UNICEF Indonesia juga menyampaikan harapannya, agar manajemen sanitasi aman menjadi misi bersama untuk melindungi anak-anak di Indonesia. “Tumbuh di lingkungan yang bersih dan aman adalah hak setiap anak. Akses ke air bersih, toilet, dan praktik kebersihan yang baik tidak hanya membuat anak-anak berkembang, tetapi juga memberi mereka awal yang lebih sehat dalam hidup. Oleh karena itu, masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan, khususnya pengelolaan tangki septik secara benar dan bertanggungjawab,” ujar Kepala Perwakilan UNICEF Aceh Andi Yoga Tama.
Sebelumnya, melalui UNICEF, Wings Group Indonesia juga turut mendistribusikan 5.000 paket Safe School Kits, berupa sabun & hand sanitizer NUVO, serta cairan disinfektan, untuk sekolah dan madrasah yang tersebar di 6 provinsi Indonesia (Aceh, Jatim, Jateng, Sulawesi Selatan, NTT, Papua).